Rabu, 07 Desember 2016

Day #10: Something For Which I Feel Strongly


Dulu pas SD, jaman saya masih di Madiun, saya ada acara 'wisuda' di TPA (taman pendidikan Al-Qur'an). Sebenernya sih itu acara khataman qur'an gitu. Tapi selain khatam qur'an, ada satu syarat lagi kalo mau diwisuda: mesti hapal semua surat pendek mulai dari Adh-Dhuha sampe belakang.

Nah. Dua ayat di atas berasal dari salah satu surat pendek yang mesti saya hapalin. Surat yang mana hayo. Haha. Dulu pas awal ngapalin suka ketuker-tuker, kebalik-balik posisinya antara dua ayat itu, gara-gara mirip.

Terjemahannya kira-kira begini:
"Barangsiapa melakukan kebaikan walau cuma seberat zarah, maka dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa melakukan kejahatan walau cuma seberat zarah, maka dia juga akan melihat balasannya."

Btw zarah itu, apa ya, pokoknya sesuatu yang kecil banget. Kayak butiran pasir. Butiran marimas. Butiran puyer. Penggemar sextalogi(?) Supernova nya Dee pasti gak asing lagi sama istilah ini. Soalnya di situ ada tokoh yang namanya Zarah, plus, sinonim dari zarah dijadikan judul buku ke empat: Partikel. Oke yaudah sih kenapa jadi ngomongin Supernova. 

Jadi karena topik hari ini adalah sesuatu yang saya yakini banget, ya itu tadi lah salah satu hal yang paling saya yakini: you did good things, good things will happen to you, you did bad things, bad things will happen to you. Atau seperti kata Beyonce, what goes around comes back around.

Dengan meyakini hal itu, saya bisa jadi termotivasi buat melakukan kebaikan. Atau kalo untuk berbuat kebaikan pun mager, ya at least termotivasi untuk tidak melakukan kejahatan, karena seperti yang telah kita ketahui, karma is a bitch. 

Satu lagi benefit dari meyakini falsafah tadi adalah, saya jadi nggak kagetan. Jadi kadang ketika suatu hari saya merasa terdzolimi oleh sesuatu, saya suka mikir, what did I do to deserve this? Lalu biasanya setelah saya inget-inget lagi ternyata saya pernah berbuat kedzoliman yang serupa, dan akhirnya saya jadi maklum dan berhenti meratapi nasib sambil nyanyi Takdir Memang Kejam ala Desy Ratnasari, because apparently I deserve it.

*hmmm tapi sebenernya nih ya, berbuat baik dan tidak berbuat jahat itu mesti kita lakukan karena itu adalah hal yang memang sudah seharusnya kita lakukan, bukan karena kalo kita berbuat baik kita dapet hadiah dan kalo berbuat jahat dapet hukuman. Tapi kita manusia sih ya, ketika prinsip melemah, sistem reward and punishment emang masih paling ampuh buat jadi back up plan. Kita masih butuh iming-iming surga dan butuh ancaman neraka.


Tidak ada komentar: