Senin, 05 Desember 2016

Day #8: Something I Struggle With

This one is hard. Actually because I'm struggling with pretty much everything right now. Haha. Baiklah harus dipersempit ya lingkupnya. Ini aja deh:

I have a (probably serious) problem with self esteem.

Had it in the past, and now still do. 

Gimana ya, sekarang-sekarang mah saya sering ngerasa ga bisa apa-apa. Ngga punya skill yang bisa dibanggakan. I feel like I'm not good enough for anything. Ya terus dampaknya, saya jadi sering banget kuatir. Kuatir bakal gagal, akhirnya ga mau nyoba. Usaha ga maksimal gara-gara kepikiran 'ah saya mah medioker ini mau jungkir balik juga segini-segini aja hasilnya'. Terus jadi sering ngerasa sedih dan/atau kecewa tanpa alasan yang jelas. Haha. Aneh banget ga sih. 

Ya begitulah sisi gelap(?) hidup saya sehari-hari.

Kalo jaman dulu, beda lagi kasusnya. Di masa remaja, sekitaran SMP-SMA, saya ngerasa, apa ya.. unattractive. Tampilan ga menarik-menarik amat. Supel engga, gaul engga. Saya ngerasa nggak ada yang lovable dari saya. Dibandingin sama serbuk rengginang juga masih lebih menarik serbuk rengginang.


Dampaknya, ya sama lagi kayak tadi. Saking ngerasa nggak menariknya, mau ngapa-ngapain kebanyakan overthinking kayak Ted Mosby. Jadi banyak kesempatan yang terlewatkan. Misalnya pernah saya diajakin gigitaran sama kecengan pas jam kosong, tapi saya lebih memilih ngerjain tugas dari si guru yang ga masuk, yakni ngerjain LKS. Hahaha. What. The. 

Jadi yang saya pahami, ketika itu saya mikirnya gini 'ah mau sering gigitaran sama dia mah palingan ntar ujung-ujungnya frenzon juga'. Yasalam.

But then when I was in college, all those stupidity came to an end. Apparently, all I needed was something (or someone) pointing out that I was wrong the whole time. Attractiveness comes from within. And everyone of us has it, including me. Although, not everyone can appreciate it. Yea but doesn't matter, I no longer feel unattractive from then on. Consider myself cured.

Nah balik lagi. Mungkin buat kasus yang sekarang, belum ada aja sesuatu yang bisa membuka mata(?) saya. So I guess let's just continue feeling unworthy until I have that epiphany. 

Or would you maybe help fix me? :)

Tidak ada komentar: