Jumat, 12 April 2013

Twitter dan Prinsip Follow-Memfollow

Twitter. Apa itu twitter? Dan tahukah kamu apa itu twitter?

Menurut situs kesayangan, Wikipedia, 
Twitter is an online social networking website and microblogging service that allows users to post and read text-based messages of up to 140 characters, known as “tweets”. Launched in July of 2006 by Jack Dorsey. Twitter is now in the top 10 most visted internet sites.
Saya bold bagian microblogging nya karena ini menarik. 

Blogging. Sekarang ini yang namanya blogging sudah jadi salah satu bagian dari gaya hidup. Dulu mungkin orang suka curhat atau bercerita tentang hal-hal menarik dalam keseharian, atau mungkin menumpahkan opini, ide, atau gagasan, dalam bentuk jurnal atau buku harian. Tapi lama kelamaan orang juga punya kebutuhan untuk membagi isi jurnal mereka ke orang lain. Caranya? Diomongkan secara langsung, bisa. Jurnalnya dipinjamkan, bisa. Tapi sekarang sudah ada kemudahan besar yang bernama internet, yang kemudian menghadirkan suatu sarana yang lebih efektif: blog.

Semakin ke sini, blog masih banyak diminati, tapi tidak kalah banyak juga yang semakin lama semakin sedikit meng-update isi blog nya karena lack of idea. Atau kadang pas ada ide, pas sedang dalam kondisi tidak di depan komputer untuk ngetik isi blog. Atau merasa terlalu sayang untuk membuat postingan blog karena tulisan yang dibuat terlalu cetek atau terlalu singkat.

Here it is, the solution: microblogging! Salah satu bentuk konkretnya adalah twitter. Sama-sama kita bisa berbagi opini, berbagi cerita, tapi hanya sesingkat 140 karakter saja. Langsung super laku sejak pertama launching, karena pada dasarnya setiap orang butuh sarana curhat dan beropini, dan tidak semua orang piawai dan tahan bikin tulisan panjang-panjang.

Follow-Memfollow

Di twitter ada yang namanya istilah 'follow'. Maksudnya, ketika kita mem-follow seseorang, kita bakal bisa membaca tweet2 yang mereka buat. Biasanya sih kalau antar teman, otomatis saling follow akun twitter masing-masing. Atau bahkan sekarang makin general lagi, orang-orang yang baru awal-awal kenalan pun acapkali saling tanya akun twitter, langsung saling follow juga. 

SOP saya tentang follow-memfollow ini juga mirip-mirip yang saya sebutkan tadi. Awal-awal, saya follow orang, atau akun non-orang (organisasi, akun promosi, dll) yang saya kenal, atau yang terlihat menarik. Tapi seiring berjalannya waktu, ternyata saya sering jadi unfollow akun demi akun, tidak peduli itu akun teman sendiri atau bukan. Kenapa? Karena tweet2 mereka bukan genre bacaan yang saya suka.

Haha. Seorang kawan pernah mencetuskan ide ini kepada saya, bahwa daftar akun yang kita follow itu sama saja dengan list buku bacaan. Setiap orang jelas punya preferensinya masing-masing tentang genre buku yang disukai. Kalau suka, baca. Tidak suka, ya tidak perlu dibaca. Begitu pula dengan isi timeline di twitter. Bacaan-bacaan yang tidak menarik tidak perlu dibaca. Caranya? Unfollow saja. :)

Sungguh meng-unfollow akun, terutama teman sendiri, bukan berarti tidak respek, merenggangkan hubungan. Unfollowing hanya satu bentuk selektivitas dalam memilih bacaan yang baik. 

Nanti-nanti kalau kangen atau berubah pikiran toh tinggal difollow lagi. Hehe.

Tidak ada komentar: