Rabu, 02 Januari 2013

Writer's Block

Writer's block. Opo kuwi? Apa itu? What is that? *sok-sokan trilingual

Writer's block itu adalah kondisi di mana seorang penulis tidak bisa menghasilkan karya alias tulisan. Penulis di sini bisa macam-macam. Mulai dari penulis novel, penulis liputan berita, penulis skrip film, penulis blog, sampai penulis laporan praktikum maupun tugas akhir (nah ini dia). Semuanya berkesempatan(?) mengalami writer's block.

Apa saja hal-hal yang bisa menyebabkan writer's block? Ini nih:
  1. Kekurangan ide atawa inspirasi. Saya beri contoh, dalam hal ini ambil kasus penulis blog. Kekurangan ide itu misalnya ketika memang sedang tidak ada hal yang menarik, atau segalanya terasa terlalu datar untuk dijadikan tulisan. Dalam beberapa kasus, malah terjadi sebaliknya, saking banyaknya hal menarik untuk ditulis, malah bingung mau nulis yang mana, batal nulis akhirnya. Manusia memang tidak pernah puas(?).
  2. Adanya distraksi. Contohnya, masih tentang penulis blog. Misalnya sang blogger punya kegiatan lain yang lebih menarik atau lebih jadi prioritas, dibandingkan dengan menulis, contohnya, nonton bola, nonton OVJ, ngerjain tugas, dst.
  3. Gangguan fisik. Yah. Misalnya ya sedang sakit, luka, atau pokoknya gangguan kesehatan lainnya yang tidak memungkinkan seseorang untuk menulis.
  4. Tekanan mental. Macam-macam sebenarnya bentuknya, contoh yang paling gampang dan populer di kalangan anak muda zaman sekarang: patah hati. Kalau sudah begitu biasanya jadi kurang konsentrasi, hilang semangat. Nulis? Boro-boro mau nulis, hidup aja ngelanjutinnya berat #eh #lebay #astaghfirullah
Jelas kebanyakan orang seringnya mengambinghitamkan inspirasi yang tak kunjung muncul ketika sedang mengalami writer's block. Tapi ternyata banyak faktor lainnya, nomor 2 sampai 4, yang juga berperan dalam menggagalkan banyak penulis dalam berkarya. 

Bagaimana cara mengatasinya? Oke menurut saya dan kesoktahuan saya, ketika kita(?) sebagai penulis sedang terjebak dalam writer's block, kita perlu pahami kira-kira apa penyebab utamanya. Mana di antara nomor 1 sampai 4 yang jadi gangguan utama kita dalam menulis. Setelah itu, baru kita treatment sesuai dengan gangguannya. Untuk gangguan nomor 1, coba jalan-jalan, cari hal-hal baru, bertemu orang-orang baru untuk bertukar pendapat dan informasi. Untuk gangguan nomor 2, coba buat skala prioritas yang benar. Untuk gangguan nomor 3, mau tidak mau harus telaten menyembuhkan diri agar kembali fit. Untuk gangguan nomor 4, yah, silakan cari solusi untuk meredakan tekanan yang dihadapi, tergantung jenis tekanannya.

Dan kalau treatment untuk gangguan-gangguan di atas masih belum sepenuhnya berhasil membunuh setan bernama writer's block ini? Kembali lagi ke niat kita dalam menulis. Niat seorang penulis itu bisa macam-macam. Uang. Kepuasan pembaca. Nilai bagus. Apresiasi orang lain. Ingin menginspirasi. Ingin mengasah kemampuan. Macam-macam, apa saja. Tentukan satu. Pegang itu kuat-kuat. Sudah kuat?
Oke. Ambil pensil dan pena. Atau laptop. Menulislah.
Apapun, kalau jelas tujuannya, tau diniatkan untuk apa, dan niat itu kuat, gangguan seribet apapun tidak akan menumpulkan kita. Insya Allah. :)


*sesungguhnya post ini merupakan curhat
*penulis mencoba mengatasi writer's block yang dialaminya dengan menuliskan post tentang writer's block
*rekursif :p


Tidak ada komentar: