Bisa untuk masak nasi, masak air, mengukus, memanaskan makanan, dll. |
Oke. Apa hubungannya rice cooker dengan kenaasan? Ini semua sebenarnya akibat dari kesoktahuan saya dalam mengoperasikan alat yang satu ini.
Insiden
naas pertama terjadi ketika saya masih cukup bocah, masih SD. Waktu itu saya
masih tinggal di rumah kontrakan di Surabaya. Kebetulan ketika itu saya di
rumah sendirian, ibu kelupaan masak nasi untuk makan malam. Saya yang sedang
asik-asiknya, entah melakukan apa, lupa, tiba-tiba ditelpon ibu.
Ibu:
"Mbak, masak nasi ya, ibu pulangnya sore, takut nggak sempat.."
Saya:
*nggrundel*
Ibu:
"Gampang kok, caranya.. *ngasitau cara masak nasi pakai rice cooker* gitu
ya mbak? nanti kalo ada yang nggak ngerti telpon ibu ya.."
Saya:
"He em.. *nggrundel lagi*"
Saya,
ingin segera bisa melanjutkan aktivitas yang mengasyikkan tapi entah apa itu,
segera melaksanakan instruksi ibu, dan, voila! Saya akhirnya masak nasi untuk
yang pertama kalinya dalam hidup. Bangga. :D
Oke
skip. Langsung ke bagian ibu pulang ke rumah.
Ibu:
"Udah masak nasi mbak?"
Saya:
"Udah"
Ibu:
*ngecek ke dapur*
Sesaat
kemudian terdengar keributan, saya lihat ke dapur, ibu nampak heboh. Ibu
langsung mengomeli saya secara singkat padat dan jelas sebelum kemudian
memberitahu kesalahan saya. Ternyata oh ternyata.. Sebentar.
Skema(?) rice cooker |
Coba amati skema rice cooker di atas. Semestinya kita masukkan beras dan air
ke inner cooking pan, baru setelah itu masukkan ke main body, tutup, nyalakan.
Balik lagi, ternyata oh ternyata, saya, dengan sotoy nya langsung memasukkan
beras ke main body, dengan kata lain si beras dan air langsung bersentuhan
dengan heating plate dari si rice cooker. Alhasil, voila! Bau gosong menguar.
Rusaklah sang rice cooker. :(
Dari
awal saya sudah ragu ketika akan memasukkan beras. Kok rice cooker nya dasar
nya agak aneh ya, kok nggak ada garis-garis takaran nya ya.. Eh tapi bukannya
telpon ibu, saya tetap pede melanjutkan ketololan tersebut hingga memakan
korban, si rice cooker itu sendiri.
Dasar,
saya dan kesoktahuan saya. Tapi seperti biasa, dari setiap kenaasan pasti ada
hikmahnya. Sejak saat itu saya belajar dari kesalahan dan akhirnya bisa masak
nasi dengan benar. Belum pernah memakan korban lagi sampai sekarang.
Alhamduuu..? Lillaaah. Hehe.
*capek
nulis
*nantikan
episode berikutnya ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar