Selasa, 08 Januari 2013

Sok Tau Episode 1

Sok tau, atau bahasa anak-muda-jaman-sekarang nya: sotoy. Kalau di dalam kehidupan saya, sok tau ini banyak berbuah pengalaman-pengalaman naas. Dua di antaranya berhubungan dengan sebuah appliance serbaguna: rice cooker.
Bisa untuk masak nasi, masak air, mengukus, memanaskan makanan, dll.

Oke. Apa hubungannya rice cooker dengan kenaasan? Ini semua sebenarnya akibat dari kesoktahuan saya dalam mengoperasikan alat yang satu ini. 

Insiden naas pertama terjadi ketika saya masih cukup bocah, masih SD. Waktu itu saya masih tinggal di rumah kontrakan di Surabaya. Kebetulan ketika itu saya di rumah sendirian, ibu kelupaan masak nasi untuk makan malam. Saya yang sedang asik-asiknya, entah melakukan apa, lupa, tiba-tiba ditelpon ibu.

Ibu: "Mbak, masak nasi ya, ibu pulangnya sore, takut nggak sempat.."
Saya: *nggrundel*
Ibu: "Gampang kok, caranya.. *ngasitau cara masak nasi pakai rice cooker* gitu ya mbak? nanti kalo ada yang nggak ngerti telpon ibu ya.."
Saya: "He em.. *nggrundel lagi*"

Saya, ingin segera bisa melanjutkan aktivitas yang mengasyikkan tapi entah apa itu, segera melaksanakan instruksi ibu, dan, voila! Saya akhirnya masak nasi untuk yang pertama kalinya dalam hidup. Bangga. :D

Oke skip. Langsung ke bagian ibu pulang ke rumah.

Ibu: "Udah masak nasi mbak?"
Saya: "Udah"
Ibu: *ngecek ke dapur*

Sesaat kemudian terdengar keributan, saya lihat ke dapur, ibu nampak heboh. Ibu langsung mengomeli saya secara singkat padat dan jelas sebelum kemudian memberitahu kesalahan saya. Ternyata oh ternyata.. Sebentar.
Skema(?) rice cooker
Coba amati skema rice cooker di atas. Semestinya kita masukkan beras dan air ke inner cooking pan, baru setelah itu masukkan ke main body, tutup, nyalakan. Balik lagi, ternyata oh ternyata, saya, dengan sotoy nya langsung memasukkan beras ke main body, dengan kata lain si beras dan air langsung bersentuhan dengan heating plate dari si rice cooker. Alhasil, voila! Bau gosong menguar. Rusaklah sang rice cooker. :(

Dari awal saya sudah ragu ketika akan memasukkan beras. Kok rice cooker nya dasar nya agak aneh ya, kok nggak ada garis-garis takaran nya ya.. Eh tapi bukannya telpon ibu, saya tetap pede melanjutkan ketololan tersebut hingga memakan korban, si rice cooker itu sendiri.

Dasar, saya dan kesoktahuan saya. Tapi seperti biasa, dari setiap kenaasan pasti ada hikmahnya. Sejak saat itu saya belajar dari kesalahan dan akhirnya bisa masak nasi dengan benar. Belum pernah memakan korban lagi sampai sekarang. Alhamduuu..? Lillaaah. Hehe.

*capek nulis
*nantikan episode berikutnya ;)


Tidak ada komentar: