Selasa, 07 Juli 2009

4 tahun. [preambule]

lanjut gan! posting lagi.

masih sesi curhat.
yang ini rasanya agak lumayan frontal.

*pertama" gw ucapkan maaf dan no offense kepada yang merasa jadi tokoh utama di posting ini dan posting" selanjutnya yg merupakan sekuelnya, walau kemungkinannya sangat kecil bahwa si tokoh utama akan baca ini posting ini*

begini.

pertama, mari kita bahas perihal definisi dari suatu kata: kagum.
buat gw, kagum itu.. respect terhadap sesuatu atau seseorang karena keunikan atau kelebihan yang si sesuatu atau si seseorang itu miliki.
tentunya kita semua pernah merasa kagum terhadap sesuatu. atau seseorang.
satu kekaguman bisa membuat seseorang terpicu nalurinya untuk
menggali lebih jauh tentang si sumber kekaguman itu. untuk pada akhirnya bisa menemukan kekaguman" baru. atau mungkin juga malah hal" yang mengikis kekaguman" yang sudah ada. hukum alam. selalu seperti itu.

potongan hidup gw yang ini juga berawal dari yang namanya kekaguman.

saat itu gw masih seorang remaja labil yang baru menginjak jenjang sekolah menengah atas. seorang manusia SO dengan temperamen bak dinamit dengan sumbu ekstra pendek. jiah. si remaja labil ini masuk SMA yang punya trademark 'SMA nya org" pintar dan rajin' di kotanya. mendukung banget untuk memperdalam ke-SO-annya.

hmm tapi tidak.
hari itu, entah hari keberapa PLIST *baca: pengenalan lingkungan sekolah 3*. para casis digiring ke aula untuk nonton demo ekskul. ketika itu lah gw menemukan sesuatu yg bikin gw kagum.
Keluarga Paduan Angklung SMAN 3 Bandung. hari itu membawakan bbrapa lagu dan yg gw inget hanya You'll Be in My Heart-nya Phill Collins dan Santorini-nya Yanni. betapa gw terkesan. speechless. ketika bilah" bambu itu bergetar, melahirkan harmoni, melantunkan nada" yang entah, ga pernah gw dengar sebelumnya. sama sekali ga kalah dengan orkestra.
dan gw. langsung. jatuh cinta. *bentuk ekstrem dari kagum*

sejak saat itu gw putuskan untuk gabung dengan salah satu ekskul tereksis di skolahan gw itu. wujud dari kata" gw tadi di awal: gw menggali lebih jauh untuk bisa menemukan kekaguman baru, atau mungkin hal" yang malah mengikis kekaguman itu.

dan memang benar. kutemukan kekaguman baru setelah itu. kutemukan si tokoh utama. sebut saja ia: presiden. *tbc*


Tidak ada komentar: