Selasa, 30 Juli 2013

Marannu Lagi, Setelah Sekian Lama

Mumpung postingan saya lagi cem demam kuliner Makassar begini, sekalian saya share pengalaman real makan makanan khas Makassar. Bukan di Makassar tapi, melainkan di kota tercintaahhh: Bandung.

Selama di Bandung, saya sudah mencoba beberapa tempat makan yang menyajikan masakan khas Makassar. Yang paling aktual, baru beberapa hari lalu saya berbuka puasa di sop konro Marannu, tepatnya di Jalan Riau, kalau dari arah Dago, kiri jalan setelah TBI.

http://malicemrc.files.wordpress.com/2010/06/sop-konro-marannu.jpg
Sop Konro Marannu
Kenapa cabang Kelapa Gading? Ternyata memang pusatnya di Kelapa Gading sana, Jakarta Utara. FYI untuk yang berdomisili Jakarta apalagi Jakarta Utara, jangan sampe belum pernah kulineran ke Kelapa Gading karena itu bener-bener sepanjang jalan surga kuliner deh. Mau cari makanan aneh-aneh, enak-enak, ada semua. *ngiler
 
Oke balik lagi ke Marannu. Dilihat sekilas dari luar, tempatnya biasa aja, tidak terlalu besar. Tapi jika kita mendekat, dalam jarak beberapa meter sudah akan tercium wangi masakan yang sedap sekali, karena aktivitas masak-memasak dipajang di bagian depan, bakaran, rebusan, semuanya.
 
Di tempat makan yang satu ini, dapur dan sebagian besar meja-mejanya sebenarnya menempati carport sebuah rumah. Sebagian mejanya diposisikan di teras rumah, dan di satu ruang kecil di bagian depan rumah. Sementara setahu saya si rumah itu sendiri setengah bagian ke belakang nya difungsikan sebagai studio musik. 

Tempat ini selalu, I repeat, selalu, ramai pada jam makan. Jadi siap-siap saja waiting list kalau nekad datang di jam makan. Saya sudah 4 kali makan di Marannu, dan keempatnya bareng rekan-rekan kuliah. Di tiga kesempatan pertama, saya selalu datang tidak tepat di jam makan, sekali di jam 11an AM, dua kali antara jam2-3an PM. Dan berkat strategi itu, saya dapat meja dengan mudah, tidak berebut.

Konon rumah makan ini sering sekali didatangi orang-orang Makassar beneran, baik yang domisili Bandung maupun domisili kota lainnya, gara-gara memang terkenal lezat dan cukup autentik. Marannu juga tak jarang disambangi artis atau orang terkenal lainnya ternyata. Kali kedua saya kesana, pas banget lagi ada Anji Drive lagi makan sama kongsi-kongsinya. Waktu itu dia udah kena kasus yang mbuntingin Sheilla Marcia itu belum ya? *gakpenting

Beberapa hari yang lalu, setelah sekian lama, saya niliki Marannu lagi. Kali ini event nya buka puasa. Karena sebelumnya ada agenda lain, maka kali itu saya ke Marannu super mepet jam berbuka, kira-kira setengah enaman lah. Apa yang terjadi? Ya ngarep apa dapet meja. Penuh! Full! Bahkan sudah dipasang meja-meja tambahan yang memakan tempat parkir, tapi tetap, penuh! Akhirnya saya dan geng pun cukup beli minuman di Circle K, wudhu, dan nongkrong di musholla, dengan tujuan, begitu adzan, bisa langsung buka dan sholat, habis itu nangkring di tempat strategis mengincar meja yang paling cepat kosong.

Setelah nangkring beberapa lama, akhirnya dapat meja juga, langsung pesaaan!

Konro Bakar
Ini pesanan teman saya, dua orang. Jadi itu kan iganya ada dua batang, niatnya seporsi berdua, yang satu alasannya pingin diet, satunya lagi takut kekenyangan karena konon iga bakar di Marannu ukurannya super jumbo. Tapi apesnya kali ini mereka dapet yang iganya rada kecil. Jadi kurang puas gitu deh, tapi apa boleh buat..

Anyway, despite of iganya yang kali itu kurang jumbo, rasa konro bakar nya, saya tahu betul karena 3 kesempatan pertama makan di situ saya pesan konro, maknyus! Daging iganya empuk sekali, dan tebal. Bumbunya merasuk, dan dipadankan dengan saus yang cukup pedas.. you won't say no to this lah pokoknya. Awal-awal makan pasti masih punya manner, pake garpu dan pisau, tapi menit-menit terakhir pasti sudah masa bodo, langsung pegang tulang iganya, gerogoti sisa-sisa daging yang masih menempel, sampai bersih! Sih!

Es Pisang Ijo
Ini juga pesanan teman saya. Saya tidak pesan karena sudah kembung minum air pas buka puasa dan makanan pesanan saya pun berkuah. Tapi saya juga sudah pernah nyicip di kunjungan-kunjungan sebelumnya, dan sayang sekali ketika itu kami tidak bisa takjilan pake pisang ijo, hiks. Padahal waktu itu udah kebayang-bayang segernya bukapuasa pake es pisang ijo.. :__(

Coto Daging
Nah ini baru pesanan saya! Coto! Finally. Baru kali itu saya pesan coto di Marannu. Seperti biasa saya order full daging no jerohan. Dan ternyata rasanya tidak mengecewakan! Sedap! Endang bambaang! Dagingnya pun royal, nggak pelit. Tapi satu sayangnya, nggak ada buras. Entah habis atau memang di Marannu nggak sedia buras, nggak tahu saya. Akhirnya saya makan coto pake kupat deh.. Tapi overall memuaskan. :D

Jadi demikianlah pengalaman saya bersantap a la Makassar di pinggir salah satu jalanan tersibuk di Bandung. Selain di Marannu, saya juga pernah makan makanan Makassar di beberapa tempat berikut:

1. Warung khas Makassar di depan Stadion Persib. Cotonya enak banget parah, sama pisang ijonya juga.

2. Coto Daeng Tata di Setiabudi. Nah kalo yang ini saya nggak ke Setiabudi nya sih. Tapi ngerasain coto yang dijual di stand acara Unit Kesenian Sulawesi Selatan (UKSS) di kampus. Nah mereka beli coto nya dari Daeng Tata ini.

3. Phoenam. Ini di seberangnya Marannu agak serong dikit, eh, seberangnya TBI deh! Phoenam ini lebih kayak coffeeshop gitu sih. Kebanyakan jualannya kopi dan minuman-minuman panas, makanannya juga toast-toast gitu. Tapi out of nowhere ternyata jual Konro juga. Porsinya kalah jauh sih kalau dibanding Marannu.

4. Rumah makan Makassar yang saya lupa namanya. Letaknya nggak jauh dari Marannu, masih kiri jalan kalau dari Dago. Tempat makan ini masih baru, dan masih sepi. Sebenarnya rada kurang strategi sih ya, masa lokasinya cuma selemparan batu dari tempat makan (yang sama-sama khas Makassar) setenar Marannu..

5. Foodcourt Paskal Hypersquare. Bagi orang Bandung yang belum pernah kesini, cobain deh. Food court paling besar yang pernah saya temui. Dengan pilihan makanan yang buanyaaak. Menyenangkan deh pokoknya. Saya pernah beli coto disini, lumayan sih, tapi kok agak ada manisnya dikit, saya bukan penggemar yang manis-manis.

Daaan sudah. Baru itu yang pernah saya coba. Bagi Bandungers yang belum pernah nyicip makanan-makanan khas Makassar, daripada jauh-jauh teuing naik pesawat kesana, bisa lah ke yang deket-deket dulu, pake list tempat makan dari saya tadi.

Semoga bermanfaat!!

1 komentar:

aty ^^v mengatakan...

ul, follback dong. aku jd susah komen tweet kamu, hehehe :))