berhubung saya bentar lagi wisuda (cie apa hubungannya), tiba kepikiran sesuatu: dewasa itu apa sih? apa saja indikator yang bisa membuat seseorang dikatakan sudah dewasa? kalau dewasa itu definisinya..
- sudah berusia 17 tahun ke atas; saya udah
- sudah menstruasi bagi wanita dan sudah mimpi sesuatu bagi pria; saya udah
- sudah bisa nyetir; saya belum, tapi saya udah punya SIM loh haha -_-
- sudah punya KTP; saya udah
- bentar kalo dipikir2 poin 2 itu bukan definisi dewasa, melainkan definisi baligh menurut pelajaran agama Islam jaman SD
- balik lagi ke definisi dewasa oke, kalau dewasa itu definisinya..
- sudah dipercaya pegang kartu ATM sendiri; saya udah
- sudah kebelet nikah; saya belum
- sudah nggak menggerutu lagi ketika diomelin ortu; saya udah
- sudah punya planning rinci ke depan; saya belum
- sudah punya pekerjaan; saya belum
- sudah bisa memaafkan kesalahan oranglain; saya udah
- sudah tidak cengeng; saya hmm udah (dengan berbagai pengecualian)
- sudah tidak nonton spongebob; saya belum
- sudah bisa ambil keputusan sendiri; saya kurang lebih udah
jadi inget dulu waktu jaman SD saya ngeliat anak kuliahan sebagai sosok2 yang sudah sangat dewasa, keren, gagah, dependable, penuh semangat. betapa ketawa garing saya sekarang, ngaca, melihat seorang calon wisudawan di cermin, penuh ketidakyakinan pada diri sendiri. feeling similar with me, anyone? :)) yang begini ini bisa dibilang nggak dewasa ngga sih?
penting nggak sih mendefinisikan diri sudah dewasa atau belum? haha.
mohon maaf sodara2 saya bisa2nya membuat post se-random ini.
tapi mungkin kalo boleh saya berpendapat, dewasa dan belum dewasa itu bukan dua state yang saklek, seperti hitam dan putih, nol dan satu. nggak ada satu state tertentu yang bisa jadi patokan seseorang sudah dewasa atau belum.
kalo diibaratkan, hidup itu kayak ngerjain bank soal HCDA atau CCNA tapi soal2 dan materinya unlimited. dewasa adalah sesuatu yang di-improve setiap kita berhasil ngerjain satu soal. karena bank soalnya ngeluarin soal random, maka buat tiap orang bakal dapet soal yang bisa sama bisa beda, sehingga nggak ada yang bisa membandingkan lebih dewasa mana antara si orang ini dengan si orang yang lain.
dan lagi, karena bank soalnya unlimited dari segi soal maupun materi, nggak ada seorangpun yang benar2 dewasa, berapapun umurnya, sebanyak apapun pengalamannya. dan bagian ini ditujukan untuk menyadarkan saya, anda, kita semua, yang masih suka memakai tameng 'ah saya belum siap, belum cukup dewasa' untuk berbagai hal, misalnya untuk tinggal mandiri di luar negeri, atau untuk memulai bisnis sendiri.
kedewasaan bukan sesuatu yang bisa ditunggu dalam diam. it should be earned. IMHO :)
sekian, post ini bisa aja terasa agak bijak, atau bisa juga lebih ke arah pembenaran agar saya nggak dianggap nggak dewasa.
you decide :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar