Kamis, 16 Mei 2013

Sushi Boon

Mumpung masih ada mood ngepost di blog, mari kita lanjutkan ulasan kulinernya. Masih di bilangan Dago, dan masih juga berlokasi di pinggir jalan Dago, ada yang namanya Sushi Boon!
http://arsvida.files.wordpress.com/2009/03/sushiboon.jpg
Letaknya tepat di depan factory outlet Level, berbagi pelataran parkir dengan FO ini. Tempatnya tidak terlalu besar, hanya ada enam atau tujuh meja, masing-masing dikelilingi empat kursi. Pengunjung bisa juga duduk di depan counter pemesanan, ada meja bar di situ.

Pertengahan 2010 saya mencoba jajan di Sushi Boon berlima, dengan empat orang rekan kuliah. Sushi Boon ini termasuk salah satu pelopor tempat makan sushi di Bandung yang menawarkan sushi dengan harga yang tidak terlalu menguras kantong! Waktu itu yang saya tahu kalau mau makan sushi di Bandung ya paling-paling ke Sushi Tei. Tapi harganya bikin dompet saya teriak, alhasil saya tidak pernah ke Sushi Tei tanpa bareng ortu, hehe. 

Tapi akhirnya saya dapat pencerahan dari teman tentang Sushi Boon, akhirnya saya coba juga rekomendasinya. Demi makan sushi murah! Hidup mahasiswa!

Gampoeng Aceh

Sesungguhnya blog ini sama sekali bukan blog makanan atau blog khusus ulasan kuliner. Saya cuma sedang suka nulis-nulis beginian akhir-akhir ini, jadi ya maap-maap nih ya :p

Tulisan kali ini bukan pengalaman kulineran yang terbaru, melainkan sudah sangat jadul. Sekitar dua tahun yang lalu. Jaman-jaman kerja praktik. Yes, kerja prakTIK, instead of kerja prakTEK, praktik itu pake 'i' bukan 'e', karena itulah ada kata prakTIKum, bukan prakTEKum.  *berapi-api*

Oke carry on.  Waktu kerja praktik saya sempat jajan ke suatu tempat makan di bilangan Dago, tepatnya di pinggir jalan Dago, kalau kita dari arah jalan Riau, tempat ini di kiri jalan. Tempat makan apakah itu? Saya yakin buat Bandungers apalagi Dagoers sama sekali tidak asing:

Ini cuma foto nyomot dari google images, ampun juragan.

Selasa, 07 Mei 2013

Seafood 68 Santa

Di Bandung maupun Jakarta, ketika saya sedang ngidam seafood, yang terpikir pertama kali adalah, yak benar, D'Cost! Selain rasa masakan nya yang sudah terbukti enak, harganya pun ringan di kantong. Pernah mencoba alternatif lain? Kalau di Bandung, HDL bisa dijadikan pilihan sebagai tempat makan seafood, sebenarnya dari segi kualitas dan kuantitas bisa dibilang exceeding D'Cost, tapi ya itu, mahal bro. :D 

Bagaimana kalau di Jakarta? Selama ini saya masih tidak mau keluar dari zona nyaman, setiap ingin makan seafood selalu saja ke Blok M karena di situ lokasi D'Cost terdekat dari kosan. Enggan mencoba tempat makan seafood lainnya, karena, yah, alasan klasik tadi, biasanya mahal-mahal harganya. Tetapi itu sebelum saya nemu warung seafood yang satu ini:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidFlR8ah8lnw28IhGFKIhU4JcXm4GAx3V298bVixjD6ocm8JclRxUIGp-Hagqnz-TeEZJHmvVUyGactBUla1iWaxwcFHYafzHOPCAaP7ouR_NTdHRWuiKNLV15AV4zdEhxlFXzihiY0LRa/s1600/seafood1bsr.JPG
Another nice place to eat :9
Nama tempatnya Seafood 68, letaknya di jalan Santa a.k.a jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan. Lokasinya sangat dekat dengan Bank BCA, dan hanya selisih 3 bangunan dengan Total Buah Segar, posisinya di kiri jalan (jalan Santa itu satu arah). Jadi begitu dari jauh sudah terlihat plang besar Total, perlambat kendaraan, awasi kiri jalan, nanti akan terlihat warung seafood yang satu ini.


Senin, 06 Mei 2013

Brunch di RumZat Simplisio

Weekend kemarin saya pulang ke Bandung, dengan agenda utama datang kondangan rekan seangkatan SMA. Beliau lulusan sipil ITB, dulu kenal di SMA, kebetulan pernah ikut ekstrakurikuler yang sama. Beliau kelahiran 1991, tahun ini baru menginjak 22 tahun, seumuran dengan saya. Salut saya dengan mereka yang menikah muda, contohnya teman saya yang satu ini. :D

Agenda sekunder saya untuk mBandung weekend kemarin adalah menyambangi suatu tempat makan di Karapitan yang katanya sih sedang happening lantaran konsep menu nya yang kreatif dan variatif sekali. 
http://img.okeinfo.net/dynamic/content/2012/10/22/299/707674/MLkrJnfNQU.jpg?w=400
Jengjeeeng! Rumah Lezat Simplisio!
Tempatnya tidak terlalu besar, tidak bakal terlihat dari jauh kalau tidak ada banner besar di luarnya. Tempat parkir pun tidak luas. Tapi fokus kita di sini adalah nyobain makanannya, jadi mari berhenti membahas hal lain yang kurang relevan. :"

Rabu, 01 Mei 2013

Buitenzorg

Wiken lalu saya tidak pulang, daripada saya ngendon di kamar kosan, maka lebih baik saya jalan-jalan. Tujuan jalan-jalan kali ini adalah..
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-rW2lmHdhvm8zj8Br8saWv0OGlRs7B05L2PL7oFi0i4p_NW9qFWf570AmVbp7iNNoJhP_C_ERDimUJJqsLLHdZekQKW_jgWYicjOlwkW_f0SI8Mm_Wp25qN3nBPkpg3av2CVNg4GUFDGQ/s400/1_lambangBuitenzorg.jpg
Jengjengjeeng
Yap. Buitenzorg a.k.a kota Bogor! Karena kalau saya kesana sendiri takut ilang(?), maka saya ditemani oleh seorang partner. Perjalanan kami dimulai dari stasiun Cawang. Kami mengincar kereta CL pagi, yang jam 7 atau lebih awal, agar sampai di sana tidak terlalu siang. Untuk rekan-rekan yang pingin bepergian naik CL, ada baiknya ngecek jadwal kereta dulu di mari. Setelah perjalanan yang nyaman, empuk, dan ber-AC selama sekitar sejam lima belas menit, kami pun sampai di stasiun Bogor. Foto-foto dulu lah biar keliatan ndesonya, baru pertama kali menginjakkan kaki di stasiun Bogor:
Di gerbang setasiun
Karena sebelum berangkat tadi belum sarapan, maka sesampainya di stasiun Bogor langsung celingukan cari sarapan. Tidak jauh dari gerbang mata saya sudah tertuju pada plang CFC, wah enak nih kayaknya sarapan nasi pake chicken strip dan sup krim ayam nya CFC (menu andalan), tapi saya ingat ini lagi di Bogor, jarang-jarang kan ke sini, maka akhirnya kami pun memutuskan sarapan di pinggir jalan di mana ada yang dagang soto kuning dan toge goreng, dua dari sekian banyak kuliner khas kota ini.